Kamis, (5/10/23) Front Nahdliyyin untuk
Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) Jember berkolaborasi dengan SEMA dan DEMA
UIN KHAS adakan Maulid Bumi. Maulid Bumi adalah Maulid Nabi bertajuk kesadaran
Ekologi. Perayaan atas lahirnya Nabi yang revolusioner 15 Abad lalu."Maulid
Bumi adalah inisiasi dari Gus Fayyadl,
salah satu pengagas FNKSDA dan Pengasuh Ponpes Nurul Jadid Paiton.
Maulid Bumi diadakan untuk meneladani Nabi serta menumbuhkan kesadaran bersama,"
ucap Samsul Muarif, Ketua FNKSDA Jember.
Acara Maulid Bumi diadakan dari pagi hingga malam
terbagi menjadi beberapa sesi kegiatan. Sesi pertama adalah Jagongan Warga
Tapak, dimulai sekitar pukul 10:00 WIB. Jagongan Warga Tapak diikuti
oleh berbagai warga yang sedang memperjuangkan hak-hak mereka dari beberapa
daerah. Dari acara ini diharapkan antar warga yang masih berjuang bisa saling
bertukar cerita dan berbagi semangat bersama. Dalam Jagongan Warga Tapak lelaki
lulusan Universite de Paris, Prancis, Gus Fayyadl menyampaikan, "ini
adalah pertemuan yang langka. Kita harus kontrol gerakan ini ada pada kita,
jangan tergantung pada siapapun. Harus ada komunikasi yang bagus, jangan mudah
diadu domba. Kita harus selektif dalam memilih, apakah bisa dipercaya atau
tidak. Kita kurang bergerak dalam ranah pengambil kebijakan (birokrasi). Yang
terakhir, kita niatkan perjuangan ini untuk dakwah kepada masyarakat tentang
pentingnya lingkungan. Masyarakat yang ikut-ikutan merusak kita rangkul, mereka
tertekan karena kesulitan ekonomi, kita berikan solusi ekonomi dan jangan dimusuhi
agar tak terjadi perpecahan di masyarakat. Jangan kita fanatik pada bendera
masing-masing, kita harus masuki semuanya."
Sesi berikutnya adalah Talk Show dengan
tema "Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad SAW. dalam Menegakan Keadilan;
Menakar Konflik Agraria yang Tak Kunjung Redam." Acara berlangsung di
Masjid Sunan Kalijaga UIN KHAS Jember dengan tiga pembicara, Gus Muhammmad Al
Fayyadl (Pengasuh Ponpes Nurul Jadid), Saudara Hari Kurniawan, S.H. (KOMNAS
HAM), serta Gus A. Badrus Sholihin, M.A (Sektretaris MUI Jember). Dalam sesi Talk
Show Gus Fayyadl yang juga Mudir Ma'had Aly Nurul Jadid menerangkan tentang
perjuangan Nabi dalam menegakkan keadilan serta beberapa Hadits yang membahas
tentang Agraria. Saudara Hari Kurniawan menerangkan tentang konflik-konflik
agraria yang terjadi di Indonesia dan bagaimana KOMNAS HAM hadir. Sebelumnya salah
satu warga Pakel, Banyuwangi menceritakan tentang bagaimana konflik agraria
yang hampir seabad terjadi disana hingga ditahanya tiga petani yang sedang
memperjuangkan tanah mereka. Terakhir penyampaian dari Sekretaris MUI Jember,
Gus Badrus Sholihin. Beliau membawa forum lebih interaktif dengan tanya jawab.
Menurutnya, MUI Jember insyaallah siap memberikan advokasi terhadap
konflik agraria yang sedang terjadi.
Sekolah Paralegal adalah sesi berikutnya.
Dilaksanakan setelah Magrib dan diisi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya,
Saudara Fahmi Ardiyanto, S.H. Beliau menerangkan tentang bagaimana masyarakat
biasa yang faham dengan hukum (Paralegal) bisa menjadi pertolongan pertama
terhadap masyarakat, terutama yang sedang berjuang dan mendapat masalah
berhubungan dengan hukum seperti yang terjadi pada petani Pakel. Acara terakhir
adalah acara puncak Maulid Bumi dengan Sholawat Bersama dipimpin oleh Group
Sholawat Ashabur Rosul serta Mauidhoh Hasanah oleh KH. Abdul Haris, ketua MUI
Jember serta pengasuh Ponpes Al-Bidayah.
0 Komentar