Akhir-akhir ini (dulu) publik Crypto digemparkan dengan hadirnya tren
baru, jual beli nama pengguna (user name) Telegram. Bahkan sebuah nama
pengguna laku hingga 28 Miliar Rupiah.
Sebelum hadirnya hal ini, Telegram, media sosial gratis tanpa iklan
dengan penyimpanan berbasis awan tersebut
telah menawarkan berbagai fitur-fitur baru, menarik dan nyeleneh. Seperti nada
dering kustom, yang dengannya setiap pesan person, grup maupun kanal (channel)
yang masuk bisa diatur sendiri nada deringnya. Kemudian kustom durasi senyap. Fitur
ini memanjakan
pengguna karena dengannya waktu rehat dari notif yang kadang menggangu bisa
bebas diatur. Selain itu ada juga fitur pendaftaran dengan tanpa kartu SIM
dengan menggunakan nomor virtual yang bisa dibeli di Fragment. Selain
fitur-fitur itu tadi masih ada lagi fitur lain yang tidak disebutkan.
Fitur Premium Telegram
Sebelumnya Telegram sempat menghadirkan fitur premium yang sedikit
membuat cemas pengguna gratisan karena khawatir jika akan ada fitur yang akan dikurangi.
Namun hal ini tidak terjadi, pengguna gratisan masih bisa menggunakan
fitur-fitur yang ada meski tidak sebanyak fitur pengguna premium. Semisal dalam
hal jumlah grup dan kanal yang bisa diikuti. Jika gratisan mentok di angka 500,
pengguna premium dengan membayar Rp.49.000 bisa sampai ke angka 1000 grup dan
kanal. File unggahan bagi pengguna gratis maksimal 2 Gb, bagi pengguna premium
bisa sampai 4 Gb, menyematkan (pin) 10 obrolan dalam daftar obrolan utama bagi
pengguna premium dan masih banyak fitur
lainnya. Konsepnya tetap, “rego nggowo rupo”(harga membawa bentuk).
Belum lama ini, pesaing WhatsApp yang rilis sejak 6 September 2013 ini
menjalin kerjasama dengan salah satu platform online bernama Fragment
(fragment.com). Fragmen merupakan platform gratis yang memfasilitasi transaksi
barang koleksi antar pengguna.Yang dimaksud barang koleksi adalah aset digital
unik, diantaranya adalah nama pengguna Telegram dan nomor telepon anonim. Kerjasama
Telegram dengan Fragment menjadikan seluruh pengguna Telegram dapat menukarkan
nama penggunanya menjadi uang dengan sistem lelang. Mata uang yang digunakan
bertransaksi adalah mata uang crypto Bernama Ton, sebuah koin yang dikembangkan
oleh Telegram.
Satu User Name Laku 28 Miliar Rupiah
Sejak 3 November 2022 hingga saat ini sudah ratusan nama pengguna yang
sudah laku terjual. Pada tanggal 18 November 2022, ada salah satu nama pengguna
laku sekitar 28 Miliar Rupiah. Fantastis bukan?, Nama pengguna itu terdiri dari
empat huruf saja. @news laku dengan harga 994.000 Ton, per Ton harganya pada tanggal
terjual (18 November 2022) adalah sekitar Rp.28,194. Jika dikalikan hasilnya
adalah 994.000 Ton X Rp.28,194 = Rp.28.024.836.000 atau 28 Miliar Rupiah.
Alasan User Name Telegram Bisa Mahal
Mengapa harga nama pengguna sebuah media sosial berukuran 28 Mb itu bisa
sangat mahal?. Ada beberapa alasan logis dibaliknya. Pertama, sebuah brand
atau merek dari perusahaan pasti membutuhkan media untuk berkomunikasi dengan
para pengguna, entah sebagai Contact Person maupun Customer Service.
Selain sebagai media komunikasi, media sosial juga sebagai metode dalam
melakukan promosi. Namun yang menjadi masalah adalah nama brand atau
merek perusahaan mereka sudah dijadikan nama pengguna oleh pengguna lain di
Telegram. Oleh sebab itu untuk tetap menjaga kredibilitas, mereka rela membeli
nama pengguna yang sesuai persis dengan brand perusahaannya, meski dengan harga yang sangat mahal. Apalagi jika itu merupakan brand dari
sebuah perusahaan terkenal di dunia. Kedua, nama pengguna yang dilelang itu
bisa digunakan bukan hanya menjadi nama pengguna akun pribadi, namun juga grup
dan kanal . Ketiga, pengguna yang sudah
dibeli bisa dijadikan koleksi aset digital yang bisa dijual lagi di lain hari,
ini berlaku bagi para tengkulak maupun mereka yang punya hobi mengoleksi
barang-barang antik digital. Ini hanya analisis sederhana penulis.
0 Komentar